Sunday, August 14, 2016

Karangan Ilmiah

Karangan Ilmiah
Pada umumnya karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan.
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Karangan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai karangan ilmiah. Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Didalam makalah ini akan dijelaskan tentang pengertian karangan ilmiah, mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah, syarat-syarat khusus dalam penulisan karangan ilmiah serta ciri-ciri khusus karangan ilmiah.

A.  Pengertian Karangan Ilmiah

Ada beberapa definisi yang membahas tentang karya atau karangan ilmiah. Salah satu diantaranya adalah yang dikemukan oleh Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah, yaitu :
a.    Memberi penjelasan atau mengenali dan merumuskan masalah.
b.    Memberi komentar atau penilaian.
c.    Memberi kesimpulan dan saran.
d.   Menyampaikan hipotesis atau dugaan hasil sememtara.
e.    Membuktikan dan menguji hipotesis.
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.

B.  Jenis-jenis karangan Ilmiah
Jenis-jenis karya ilmiah dapat dibedakan atas berikut.
1.    Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.
2.    Kertas kerja
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Makalah sering ditulis untuk disajikan dalam kegiatan penelitian dan tidak untuk didiskusikan, sedangkan kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya.
3.    Laporan Praktik Kerja
Laporan praktik kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang Diploma 3 (D3).
4.    Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S1). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan)
5.    Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari skripsi (karya ilmiah S2). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister.

6.    Desertasi
Desertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah (S3). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.
Perbedaan antara makalah, kertas kerja dengan skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari hal-hal berikut:
1)   Kegunaannya.
2)   Tebal halaman.
3)   Waktu pengerjaan.
4)   Gelar akademik.
C.    Karakeristik Karya Ilmiah
1.    Mengacu kepada teori
Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir atau kerangka pemikiran atau acuan dalam pembahasan masalah.
Fungsi teori :
a.    Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
b.    Dijadikan data sekunder atau data penunjang
c.    Digunakan intuk menjelaskan, menerangkan, mengeskspos dan mendeskripsikan suatu gejala.
d.   Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.

2.    Berdasarkan fakta
Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan konkret.
3.    Logis
Artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4.    Objektif
Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.
5.    Sistematis
Baik penulisan atau penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.
6.    Sahih / Valid
Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut aturan ilmiah yang berlaku.
7.    Jelas
Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan keraguann-keraguan dalam benak pembaca.
8.    Seksama
Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa pun kecilnya.
9.    Tuntas
Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.
10.     Bahasanya Baku
Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa yang yang dijadikan tolak ukur atau standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.
11.     Penulisan sesuai dengan aturan standar (nasional / internasional)
Akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku di lembaga tempat penulis bernaung tetap harus diperhatikan.
Persyaratan menulis ilmiah :
1. Menguasi teori.
2. Memiliki pengalaman.
3. Bersifat terbuka.
4. Bersifat objektif.
5. Memiliki kemampuan berbahasa.
D.  Bentuk Karangan Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1.    Karya ilmiah berbentuk makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2.    Karya ilmiah berbentuk report/ laporan ilmiah yang dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3.    Buku ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
E.  Ciri-ciri karangan ilmiah
Apa pun jenis karya ilmiah yang ditulis oleh ilmuwan atau akademisi sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1.    Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahannya.
2.    Netral
Kenetralan ini dapat terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca dihindarkan.
3.    Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas (perihal sebab akibat), dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan dapat mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
4.    Logis
Kelogisan ini dapat dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif. sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5.    Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
F.   Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari. karangan ilmiah populer bersifat umum dengan menguraikan fakta-faktanya yang saling berkaitan sesuai dengan tema pokok atau gagasan inti yang hendak disampaikan dalam bahasa yang sederhana, ringkas, padat, dan jelas. Kata-kata teknis sebaiknya diganti dngan kata yang lebih umum, Contoh karya ilmiah populer yang mudah diperoleh ialah majalah dan koran.
Menurut (Dalman, 2012:113-114) karya ilmiah memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
a)    Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup.Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
b)   Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c)    Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa impersonal .
d)   Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Karya ilmiah populer lebih banyak menggunakan ragam jurnalistik atau ragam sastra. Ragam jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipakai dalam dunia jurnalistik. Karena fungsi media massa sebagai media informasi, kontrol sosial, alat pendidikan, dan alat penghibur, maka ragam bahasa jurnalistik setidaknya harus mempunyai ciri komunikatif, sederhana, dinamis, dan demokratis.
a)    Komunikatif
Ciri Komunikatif berarti mudah dipahami dan tidak menimbulkan salah tafsir kalau dibaca. Ciri ini merupakan ciri utama bahasa jurnalistik karena fungsi utama media massa memang memberikan informasi. Dikatakan ciri utama karena ciri-ciri yang lain harus mengacu pada ciri komunikatif.
b)   Sederhana
Ciri sederhana berarti tidak menggunakan kata-kata yang bersifat teknis dan tidak menggunakan kalimat yang berbelit-belit atau berbunga-bunga. Apabila memang diperlukan, kata-kata teknis harus diikuti penjelasan maknanya.
c)    Dinamis
Ciri dinamis berarti bahasa jurnalistik harus menggunakan kata-kata yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Kata-kata yang tidak lazim atau kata-kata yang sangat asing seyogyanya tidak dipergunakan.
d)   Demokratis
Ciri demokratis berarti mengikuti konsensus umum dan tidak menghidupkan kembali feodalisme (sistem sosial politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan). Kata bujang misalnya, dalam bahasa Indonesia mempunyai makna seorang laki-laki yang belum menikah.
  
A.  Simpulan
Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian dari karya ilmiah yaitu merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis dan berdasarkan pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya dan juga suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
B.  Saran
Sebaiknya, dalam pembuatan makalah harus diperhatikan kaliamat penulisannya dan juga sistematikanya. Selain itu, di dalam pembuatan makalah juga diperlukan sumber referensi yang akurat, faktual dan berdasarkan fakta. Sehingga pembaca tidak rancu dalam memahami karangan ilmiah yang kita buat dan juga menarik.



 



DAFTAR RUJUKAN


R. Kunjana Rahardi, M.Hum. 2009. Bahasa Indonesia Untuk perguruan Tinggi.Jakarta. Erlangga. Hal 138−159


Share:

0 comments:

Post a Comment

Facebook

Powered by Blogger.

Ads Top

Popular

Definition List

Contact

Pages

Support