Karangan Ilmiah
Pada umumnya karangan dipandang sebagai suatu
perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks
yang telah dihasilkan.
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca
untuk dipahami. Karangan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu karya tulis non-ilmiah
(karya non ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih
jelas mengenai karangan ilmiah. Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan
cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Didalam makalah ini akan dijelaskan
tentang pengertian karangan ilmiah, mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah, syarat-syarat
khusus dalam penulisan karangan ilmiah serta ciri-ciri khusus karangan ilmiah.A. Pengertian Karangan Ilmiah
Ada
beberapa definisi yang membahas tentang karya atau karangan ilmiah. Salah satu diantaranya
adalah yang dikemukan oleh Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan
yang baik dan benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah
adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya
dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa
dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia
bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah
seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan.
Menurut
John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah, yaitu :
a.
Memberi penjelasan atau mengenali dan merumuskan
masalah.
b.
Memberi komentar atau penilaian.
c.
Memberi kesimpulan dan saran.
d.
Menyampaikan hipotesis atau dugaan hasil
sememtara.
e.
Membuktikan dan menguji hipotesis.
Karangan
Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan
cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non
ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya,
di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan
tersebut.
B. Jenis-jenis karangan Ilmiah
Jenis-jenis
karya ilmiah dapat dibedakan atas berikut.
1. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan
dan pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris
dan objektif.
2. Kertas
kerja
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat
lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan
yang bersifat empiris dan objektif. Makalah sering ditulis untuk disajikan dalam
kegiatan penelitian dan tidak untuk didiskusikan, sedangkan kertas kerja ditulis
untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya.
3. Laporan
Praktik Kerja
Laporan
praktik kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan
atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya
ilmiah untuk jenjang Diploma 3 (D3).
4. Skripsi
Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat
orang lain (karya ilmiah S1). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana
langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan)
5. Tesis
Tesis
adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian
terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari skripsi (karya
ilmiah S2). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister.
6. Desertasi
Desertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan
teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan
objektif (karya ilmiah (S3). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.
Perbedaan antara makalah, kertas kerja dengan skripsi,
tesis, dan disertasi dapat dilihat dari hal-hal berikut:
1)
Kegunaannya.
2)
Tebal halaman.
3)
Waktu pengerjaan.
4)
Gelar akademik.
C. Karakeristik Karya Ilmiah
1. Mengacu
kepada teori
Artinya
karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan berpikir
atau kerangka pemikiran atau acuan dalam pembahasan masalah.
Fungsi teori :
a.
Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
b.
Dijadikan data sekunder atau data penunjang
c.
Digunakan intuk menjelaskan,
menerangkan, mengeskspos dan mendeskripsikan suatu gejala.
d.
Digunakan untuk mendukung dan memperkuat
pendapat penulis.
2. Berdasarkan
fakta
Artinya
setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan konkret.
3. Logis
Artinya
setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan
diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4. Objektif
Artinya
dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif,
senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik
pribadi maupun golongan.
5. Sistematis
Baik
penulisan atau penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara
rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut,
dan tertib.
6. Sahih
/ Valid
Artinya
baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut
aturan ilmiah yang berlaku.
7. Jelas
Artinya
setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang,
dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan keraguann-keraguan
dalam benak pembaca.
8. Seksama
Baik
penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara cermat,
teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa pun
kecilnya.
9. Tuntas
Pembahasan
dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya karangan
tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.
10. Bahasanya
Baku
Bahasa
dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa yang yang
dijadikan tolak ukur atau standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.
11. Penulisan
sesuai dengan aturan standar (nasional / internasional)
Akan
tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku di lembaga tempat
penulis bernaung tetap harus diperhatikan.
Persyaratan menulis ilmiah
:
1. Menguasi teori.
2. Memiliki pengalaman.
3. Bersifat terbuka.
4. Bersifat objektif.
5. Memiliki kemampuan berbahasa.
D. Bentuk Karangan Ilmiah
Dalam
karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah
yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya ilmiah berbentuk makalah
Makalah
pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu
pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan
dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan
tanpa daftar isi.
2. Karya ilmiah berbentuk report/ laporan
ilmiah yang dibukukan
Karya
ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi,
atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang
menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang
biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang
S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun
dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara
komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan
umum yang lain.
E. Ciri-ciri karangan ilmiah
Apa
pun jenis karya ilmiah yang ditulis oleh ilmuwan atau akademisi sebagaimana telah
diuraikan pada bagian sebelumnya harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Objektif
Keobjektifan ini
menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang
sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan
berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa
pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahannya.
2. Netral
Kenetralan
ini dapat terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan
tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan
yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca dihindarkan.
3. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis
apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas (perihal sebab akibat), dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca
akan dapat mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
4. Logis
Kelogisan ini dapat dilihat dari pola nalar yang digunakannya,
pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau
data digunakan pola induktif. sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori
atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya
ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan
yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti
orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan
marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
F. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah
Populer
Karya
ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan
dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari. karangan ilmiah populer bersifat umum dengan
menguraikan fakta-faktanya yang saling berkaitan sesuai dengan tema pokok atau gagasan
inti yang hendak disampaikan dalam bahasa yang sederhana, ringkas, padat, dan jelas.
Kata-kata teknis sebaiknya diganti dngan kata yang lebih umum,
Contoh
karya ilmiah populer yang mudah diperoleh ialah majalah dan koran.
Menurut
(Dalman, 2012:113-114) karya ilmiah memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal
dari empat aspek, yaitu:
a)
Struktur
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti
dan bagian penutup.Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
b)
Komponen dan substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat
dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c)
Sikap penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
kata atau gaya bahasa impersonal .
d)
Penggunaan bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Karya
ilmiah populer lebih banyak menggunakan ragam jurnalistik atau ragam sastra. Ragam
jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipakai dalam dunia jurnalistik. Karena fungsi
media massa sebagai media informasi, kontrol sosial, alat pendidikan, dan alat penghibur,
maka ragam bahasa jurnalistik setidaknya harus mempunyai ciri komunikatif, sederhana,
dinamis, dan demokratis.
a)
Komunikatif
Ciri
Komunikatif berarti mudah dipahami dan tidak menimbulkan salah tafsir kalau dibaca.
Ciri ini merupakan ciri utama bahasa jurnalistik karena fungsi utama media massa
memang memberikan informasi. Dikatakan ciri utama karena ciri-ciri yang lain harus
mengacu pada ciri komunikatif.
b)
Sederhana
Ciri
sederhana berarti tidak menggunakan kata-kata yang bersifat teknis dan tidak menggunakan
kalimat yang berbelit-belit atau berbunga-bunga. Apabila memang diperlukan, kata-kata
teknis harus diikuti penjelasan maknanya.
c)
Dinamis
Ciri
dinamis berarti bahasa jurnalistik harus menggunakan kata-kata yang hidup di tengah-tengah
masyarakat. Kata-kata yang tidak lazim atau kata-kata yang sangat asing seyogyanya
tidak dipergunakan.
d)
Demokratis
Ciri
demokratis berarti mengikuti konsensus umum dan tidak menghidupkan kembali feodalisme
(sistem sosial politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan
bangsawan). Kata bujang misalnya, dalam bahasa Indonesia mempunyai makna
seorang laki-laki yang belum menikah.
A. Simpulan
Dengan demikian, kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa pengertian dari karya ilmiah yaitu merupakan serangkaian
kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis dan
berdasarkan pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap
permasalahan yang muncul sebelumnya dan juga suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
atau keilmiahannya.
B. Saran
Sebaiknya, dalam
pembuatan makalah harus diperhatikan kaliamat penulisannya dan juga
sistematikanya. Selain itu, di dalam pembuatan makalah juga diperlukan sumber
referensi yang akurat, faktual dan berdasarkan fakta. Sehingga pembaca tidak
rancu dalam memahami karangan ilmiah yang kita buat dan juga menarik.
DAFTAR RUJUKAN
R.
Kunjana Rahardi, M.Hum. 2009. Bahasa
Indonesia Untuk perguruan Tinggi.Jakarta. Erlangga. Hal 138−159
0 comments:
Post a Comment